Senin, 24 September 2012

Pengertian Malpraktek








MALPRAKTEK

DEFINISI
Malpraktek adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar profesi atau standar prosedur operasional. Untuk malpraktek dokter dapat dikenai hukum kriminal dan hukum sipil. Malpraktek kedokteran kini terdiri dari 4 hal : (1) Tanggung jawab kriminal, (2) Malpraktik secara etik, (3) Tanggung jawab sipil, dan (4) Tanggung jawab publik(5,9)

Malpraktek secara Umum, seperti disebutkan di atas, teori tentang kelalaian melibatkan lima elemen : (1) tugas yang mestinya dikerjakan, (2) tugas yang dilalaikan, (3) kerugian yang ditimbulkan, (4) Penyebabnya, dan (5) Antisipasi yang dilakukan. (2,3)

Pada saat tuntutan malpraktek diajukan, akan menjadi sebuah tugas bagi sang pemohon perkara (pasien maupun anggota keluarganya) untuk mencari sendiri bukti yang mendukung tuntutannya tersebut. Hal ini akan terus dilakukan oleh pemohon sampai perkara tersebut menjadi sebuah kasus yang prima fasie dengan bukti – bukti yang cukup dihadirkan di depan pengadilan dan di hadapan juri yang memungkinkan hakim memberikan putusan secara seksama berdasar bukti itu sendiri. Setelah bukti tersebut diajukan oleh pemohon, maka bukti yang dibawa pemohon tersebut akan dihadapkan kepada orang yang disangkakan. Tertuduh (dokter atau rumah sakit) lalu memberikan bukti – bukti yang menyanggah tuduhan yang dikenakan kepadanya. Sanggahan yang dikemukakan oleh tertuduh (dokter) terhadap kasusnya itu tidaklah cukup. Namun, terdapat sanggahan – sanggahan yang dapat diterima yang dapat membuatnya lepas dari tanggung jawabnya tersebut. Hal ini termasuk (1) resiko perawatan yang dilakukan telah diketahui oleh pemohon dan ia setuju untuk tetap melanjutkan perawatan (resiko diketahui dengan informed consent / surat tanda persetujuan tindakan), (2) Pemohon memiliki andil pada terjadinya luka atau sakitnya itu sendiri dengan tidak mematuhi instruksi dokter atau melanggar pantangan – pantangan yang ada, atau (3) Bahwa luka atau kerugian disebabkan oleh pihak ketiga dan bukan merupakan dampak dari instruksi yang diberikan dokter. Penegakkan diagnosis tanpa bantuan pemeriksaan penunjang yang tersedia dapat membawa kesalahan. Hal ini dianggap sebagai kelalaian dokter dalam melakukan sesuatu yang mestinya ia lakukan contohnya saat dokter lalai dalam menjalankan tugas yang akhirnya menyebabkan kerugian pada pasien. Hal ini merupakan dasar dan alasan yang penting dalam kaitan terhadap standar praktik kedokteran yang berlaku. Pengadilan akan memberikan pengertian terhadap hal tersebut. Kegagalan dalam menggunakan standar dan uji diagnostik yang tersedia pada kenyataannya merupakan sebuah praktik kedokteran yang substandar. Di lain pihak, penggunaan standar dan uji diagnostik yang berlebihan pada masa mendatang harus diwaspadai. Sebelum hal ini terjadi lebih lanjut, maka badan hukum mulai menyelidiki tagihan – tagihan yang diberikan rumah sakit, dokter dan penyedia layanan kesehatan lain dengan lebih seksama. Penyelidikan seksama diberikan terhadap prosedur – prosedur yang tidak dapat dibenarkan secara medis, namun dikerjakan secara hati – hati baik sehingga dapat membedakan hal tersebut dari tindakan yang melecehkan tanggung jawab medikolegal. Tagihan yang tidak lazim, pembayaran tagihan yang berlebihan dan persetujuan dokter – pasien yang tidak lazim dapat menjadi dasar bagi diusulkannya peraturan – peraturan yang lebih baik di masa depan. Nampaknya kelanjutan praktik kedokteran yang bersifat defensif akan segera menjadi bahan perdebatan dan diskusi yang menarik serta dapat dilakukan koreksi terhadap hal tersebut.(3)


Kasus malpraktek


CONTOH MALPRAKTEK


1. Salah Sperma Dalam Bayi Tabung

Ketika Nancy Andrews, dari Commack, NY, hamil setelah mengikuti proses bayi tabung di klinik kesuburan Newyork. dia dan sang suami berharap besar atas keberhasilan proses ini. yang mereka harapkan adalah seorang anak dengan kulit yang lebih gelap dari orang tuanya. Menyusul tes DNA yang disarankan dokter di Kedokteran New York, pihak klinik didapati sengaja menggunakan sperma orang lain untuk ditanamkan ke sel telur Nancy Andrews. Kemudian bayi tersebut lahir 19 Oktober 2004, mereka menuntut karena tindakan malpraktik pemilik klinik itu.
 
2. Salah Mencangkok Jantung dan Paru-Paru, Sehingga Meninggal
blog-apa-aja.blogspot.com
Jésica Santillán (17 tahun ) meninggal 2 minggu setelah menerima donor jantung dan paru-paru dari orang yang golongan darahnya tidak cocok dengan dia. Seorang Dokter dari Duke University Medical Center gagal memeriksa kecocokan sebelum operasi dimulai. . Alhasil setelah operasi kedua dilakukan, sang pasien menderita kerusakan otak dan komplikasi sehingga  menyebabkannya meninggal.
Santillán adalah seorang imigran Meksiko, ia datang ke Amerika Serikat untuk mendapatkan perawatan medis atas penyakit jantung dan paru-parunya. transplantasi Jantung & paru-paru yang dilakukan oleh Dokter Ahli Bedah Rumah Sakit di Universitas Duke di Durham, NC, diharapkan akan memperbaiki kondisinya ini, bukan malah menempatkannya dalam bahaya besar. Santillán, yang memiliki golongan darah-O, telah menerima organ dari orang yang bergolongan darah A .
3. Operasi Testis Yang Salah

seorang Dokter Ahli Bedah keliru melakukan operasi, ia membuang testis yang sehat dari seorang veteran Air Force 47 tahun, Benjamin Houghton. Dia sebelumnya mengeluh sakit pada testis sebelah kiri, sehingga dokter memutuskan untuk menjadwalkan operasi untuk membuangnya. Namun ternyata yang dibuangnya adalah testis yang sehat, yakni yang sebelah kanan, pasien tersebut kemudian mengajukan ganti rugi sebesar Us$200.000 karena kesalahan fatal tersebut.
4. Pasca Operasi Logam Tertinggal Di Dalam

Donald Church, 49 tahun, terdeteksi memiliki tumor di perut saat ia melakukan pemeriksaan di Medical Center Universitas Washington di Seattle pada bulan Juni 2000. Ketika dia kembali, tumor sudah berhasil diangkat namun sebuah logam retractor ketinggalan didalamnya. Dokter mengaku bersalah telah meninggalkan logam retractor sepanjang 13 Inci didalam perut pasien tersebut. Untungnya, Dokter Ahli Bedah mampu mengangkat retractor tersebut segera setelah ditemukan, dan ia tidak mengalami kesakitan jangka panjang akibat dari kesalahan tersebut. Rumah sakit setuju untuk membayar ganti rugi sebesar US$ 97,000.
 
5. Maunya Operasi Otak Malah Dioperasi Jantung

Joan Morris (nama samaran) adalah perempuan 67 tahun, ia mengaku ke rumah sakit untuk belajar praktek. Namun ia melakukan kesalahan fatal, yaitu ia telah melakukan salah operasi dimana seharusnya mengoperasi otak namun ia justru mengoperasi jantung pasien. Sang pasien sudah di meja operasi selama satu jam. Dokter telah membuat torehan -torehan di dada, artery, alur dalam sebuah tabung dan di dalam hatinya (prosedur dengan risiko perdarahan, infeksi, serangan jantung dan stroke).
Kemudian telepon berdering dan dokter dari departemen lain berkata “apa yang anda lakukan dengan pasien saya?” tidak ada yang salah dengan jantungnya ! “. Kardiolog yang bekerja pada wanita itupun memeriksa grafik, dan melihat bahwa dia telah membuat kesalahan besar. Kajian ini dibatalkan, dan dia kembali ke kamar itu dalam kondisi stabil.
6. Operasi Otak Salah Hingga 3 Kali Dalam Setahun

Untuk yang ketiga kalinya pada tahun yang sama, dokter di RS Rhode Island salah mengoperasi kepala para pasiennya. Kejadian yang terbaru terjadi Nov 23 2007. perempuan 82-an tahun menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan otaknya. Dokter memulai mengoperasi pengeboran sisi sebelah kanan kepala pasien, meskipun sebuah CT scan menunjukkan perdarahan di sebelah kiri.
Dan terakhir Agustus, pria 86 tahun meninggal tiga minggu setelah seorang ahli bedah di Rumah Sakit Rhode Island mengoperasi secara tidak sengaja salah satu sisi kepalanya.
 
7. Salah Amputasi Kaki

Mungkin ini adalah kasus malapraktek paling terkenal, yakni kasus kesalahan pemotongan kaki di Tampa (Florida) terhadap pria 52 tahun bernama Willie King pada Februari 1995. Akibat kesalahan fatal tersebut rumah sakit itu dicabut licensinya selama 6 bulan dan denda 10.000 US$ dan membayar 900.000 US$ terhadap Willie King dan terakhir tim operasi membayar juga 250.000 US$ terhadap King
 
8. Kesalahan Mengeluarkan Ginjal Yang Sehat

Louis Park, Minnesota, pasien ini dirujuk ke Rumah Sakit Park Nicollet Metodhist karena didiagnosa memiliki tumor yang berpotensi  menjadi kanker. Namun, dokter salah mendiagnosa dan justru membuang ginjal yang sehatnya.
 
9. Bangun Ketika Dioperasi
blog-apa-aja.blogspot.com
Pria dari Virginia Barat ini mengaku terbangun dari Pingsannya ketika dioperasi dan merasakan setiap sayatan dari pisau bedah yang dilakukan tim dokter ketika mengoperasi. Ini membuatnya mengalami trauma selama dua minggu. Sherman Sizemore kemudian mengajukan tuntutan ke Rumah Sakit Umum Raleigh Beckley, W.Va., Jan 19, 2006 untuk penyelidikan dan menentukan penyebab ia terbangun. dia diduga mengalami fenomena yang dikenal sebagai kelumpuhan kesadaran – di mana seorang pasien dapat merasakan sakit, tekanan atau kegelisahan saat operasi, tetapi tidak dapat bergerak atau berkomunikasi dengan dokter.
 
10. Bedah Jantung Yang Salah

Dua bulan setelah dua kali operasi bypass jantung untuk menyelamatkan hidupnya, pelawak dan mantan Pembawa acara Saturday Night Live, Dana Carvey mendapat berita : ahli bedah jantung telah melakukan kesalahan pembedahan. Pria ini menuntut US $ 7,5 juta kepada rumah sakit tersebut, dan mengatakan ahli bedah telah melakukan kesalahan fatal. “Ini seperti mengeluarkan ginjal yang salah. Ada kesalahan yang besar,” demikian seperti dikutip People Magazine.